Kamis, 27 Oktober 2016

Ketakutan dan Phobia



Hallo semuanya! Kali ini, kita akan membahas tentang penyebab ketakutan dan phobia. Dua hal yang berbeda akan tetapi saling berhubungan, jadi langsung saja kita masuk ke pembahasan yang pertama dulu ya.. selamat membaca 

tumblr.com


Penyebab seseorang ketakutan
Ketakutan, hal yang pasti pernah dialami oleh hampir seluruh manusia. Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.

Terdapat faktor penyebab seseorang suka merasa takut atau ketakutan, yaitu misalnya:

-Takut terhadap makhluk halus seperti jin/setan

Ketakutan ini merupakan hal yang paling sering ditemui, banyak orang yang merasa takut terhadap penampakan-penampakan yang gaib. Ketakutan ini dapat berasal dari mitos yang beredar, misalnya disebuah rumah kosong terdapat penunggunya yakni makhluk halus seperti pocong atau kuntilanak. Sehingga orang yang merasa takut tidak berani masuk kerumah itu karena merasa bahwa akan ada sosok yang menyeramkan yang akan menakut-nakutinya.

-Takut terhadap binatang yang berbahaya

Ketakutan seperti ini merupakan hal yang wajar, karena memiliki alasan yang masuk akal seperti. Apabila kita berdekatan dengan hewan buas maka kita akan terancam, atau apabila kita terkena bisa ular maka tubuh kita akan kesakitan dan nyawa dapat terancam. Oleh karena itu, seseorang biasanya jarang mau berdekatan dengan binatang buas karena dapat membahayakan.

-Takut akan ditinggal orang yang disayang

Ketakutan yang berdasarkan rasa sayang dan cinta terhadap orang lain, sehingga menimbulkan rasa ketakutan ketika orang yang disayang tersebut meninggalkannya. Entah itu meninggalkan karena suatu hal lain atau meninggalkan karena kematian, dengan rasa sayang yang begitu besar dapat menyebabkan tidak siapnya diri seseorang ketika orang yang disayanginya pergi, apalagi secara tiba-tiba.


outloud.com



Phobia
Phobia, tentu kita pernah mendengar istilah tersebut. Phobia dapat diartikan sebagai ketakutan, akan tetapi Phobia berbeda dengan ketakutan biasa, misalnya apabila seseorang merasa takut terhadap seekor ular. Maka hal tersebut dapat dianggap wajar, karena ular merupakan hewan berbisa yang berbahaya. Berbeda jika seseorang memiliki ketakutan berlebih pada hewan yang tidak berbahaya, tapi menurutnya hewan itu sangat menyeramkan. Bisa jadi orang tersebut mengidap phobia.

 Jadi, Phobia (gangguan anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Phobia dapat dirasakan oleh semua orang yang memiliki ketakutan berlebihan, tidak memandang umur dan gender.  Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat phobia dengan seorang pengidap phobia. Pengamat phobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap phobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat phobia dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoa atau semut. Sementara di bayangan mental seorang pengidap phobia, subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.

Dalam keadaan normal, setiap orang memiliki kemampuan untuk mengendalikan rasa takutnya. Akan tetapi jika seseorang terus menerus terpapar dengan subjek phobianya, maka hal tersebut dapat berpotensi menimbulkan adanya fiksasi. Yang dimaksud fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang terkunci yang disebabkan oleh ketidakmampuan orang tersebut dalam mengendalikan rasa takutnya. Namun fiksasi juga dapat disebabkan oleh keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma akan suatu hal misalnya bom atau terjebak di lift dll. Orang yang tidak dapat mengatasi rasa takutnya dan sudah terkena fiksasi, maka ketika orang tersebut bertemu dengan subjek phobianya maka dia akan mundur atau menjauhi dari phobianya tersebut. Tentu saja itu hal yang sangat mengganggu karena dapat menghambat seseorang itu dalam melakukan sesuatu hal. 

Phobia dapat dibagi menjadi dua, yakni:                                                         

·         Phobia Sosial dikenal juga sebagai gangguan anxietas sosial, phobia sosial dapat diartikan ketakutan ketika akan diamati atau takut dipermalukan di depan publik. Hal ini juga berarti sebagai rasa tidak nyaman dan malu yang berlebihan.

·         Phobia Spesifik yang dapat ditandai berupa ketakutan yang tidak rasional terhadap suatu situasi dan objek, phobia ini berawal dari kecemasan pada barang atau keadaan. Yang apabila berhadapan dengan situasi itu, maka seseorang ini akan merasakan panik, berusaha menghindar, dan berkeringat.

Berikut adalah istilah dari phobia:

Ø  Claustrophobia - takut akan ruang sempit seperti lift.
Ø  Achluophobia - ketakutan terhadap kegelapan.
Ø   Hyperphobia - takut akan ketinggian.
Ø  Felinophobia - takut akan kucing.
Ø  Necrophobia - takut akan kematian.



Jadi, ketakutan merupakan hal yang wajar dimiliki setiap manusia. Akan tetapi, ketakutan yang terlalu berlebihan dapat berubah menjadi phobia. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus melawan rasa takut yang ada di dalam diri kita. Sehingga kita dapat menghindari adanya phobia dalam diri kita, yakinlah bahwa selalu ada yang menjaga kita sehingga kita tidak perlu merasa ketakutan yang berlebihan. Demikianlah pembahasaan tentang ketakutan dan phobia kali ini, semoga bermanfaat yaa!


referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Ketakutan
https://id.wikipedia.org/wiki/Fobia

Kamis, 20 Oktober 2016

Keindahan dari Seorang Gadis Kecil



Hai semuanyaa! Kali ini, blog ini akan memposting sebuah cerita pendek yang memiliki makna tentang keindahan. Tapi sebelumnya, mari kita ketahui dulu apa arti dari keindahan itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar, atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.

Keindahan merupakan pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau”keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.”
Itu sedikit penjelasan tentang keindahan, sekarang langsung saja dibaca ya cerita pendeknya..


Keindahan dari Seorang Gadis Kecil

Terlihat seorang anak perempuan sedang berlarian mengintip dari jendela ke jendela di sebuah tempat kursus itu, pakaiannya sangat kusam dan terlihat robekan di beberapa sisinya, badannya kurus. Dia menjinjit sedikit untuk meraih ke jendela itu, matanya terlihat berbinar dan terkadang tersenyum kecil. Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi, gadis kecil itu lari keluar dari tempat kursus itu dan bersembunyi di samping tembok besar pembatas tempat kursus itu dengan bangunan lainnya. Dia mengintip anak-anak yang mulai keluar dari ruang kelas itu, anak-anak itu dijemput dengan mobil mewah beserta supirnya. Terlihat satu anak laki-laki berjalan sendirian sambil memegang sesuatu, dia berjalan kearah tempat sampah dan membuang barang yang dia pegang itu. Kemudian dia dijemput oleh seorang laki-laki berpakaian seragam dan mengantarnya ke sebuah mobil.
Gadis kecil yang tadi mengintip, melihat suasana tempat kursus yang sudah sepi. Dia langsung berjalan menuju tempat sampah itu, ketika dia melihat kedalamnya dia tersenyum lebar dan kemudian mengambil sesuatu. Dia langsung berlari kembali ke rumahnya, sesampainya dirumah dia langsung mengambil secarik kertas dan mulai menaruh barang yang barusan diambilnya dari tempat sampah itu. Ternyata itu adalah sebuah kuas, cat air, dan crayon. Gadis kecil itu senang sekaligus bingung, mengapa barang-barang yang masih bagus dan banyak itu dibuang begitu saja ke tempat sampah.

“Rara, kakek pulang” ucap seorang lelaki paruh baya
“Kakeeekk” gadis kecil itu menghampiri kakeknya
“Kamu sedang apa? Lihat, kakek bawa makanan”
“Liat ini kek, aku punya ini” menunjukan barang yang tadi diambilnya
“Wah, bagus sekali. Darimana kamu dapat itu?”
Belum sempat menjawab, sang kakek langsung berbicara lagi
“Kamu pasti ke tempat itu lagi ya? Ayo kembalikan itu, nanti orangnya mencari”
“Tidak, aku menemukannya. Ini dibuang begitu saja jadi aku mengambilnya” kata Rara

Sang kakek tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya mengelus kepala cucunya. Sang kakek merasa sedih karena dia tau cucunya pasti mengambil barang itu dari tempat sampah di tempat kursus melukis itu. Rara, dia memang suka sekali melukis dan menggambar. Dia pun sebenarnya punya bakat terpendam dalam melukis, akan tetapi sang kakek tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka adalah orang yang tidak mampu. Rara selalu pergi ke tempat kursus itu untuk melihat anak-anak yang sedang belajar di tempat itu. Rara memiliki banyak lukisan yang sangat bagus untuk anak seusianya, kedua orang tua Rara sudah meninggal dan kini ia diasuh oleh kakeknya yang berprofesi sebagai pemulung. Rara dan kakeknya tinggal di sebuah gubuk kecil di pemukiman para pemulung, sedangkan tempat kursus itu tidak jauh dari tempat dimana Rara dan Kakeknya tinggal.
Beberapa hari kemudian, Rara kembali ke tempat kursus itu seperti biasanya. Dia sudah tau jadwal anak-anak belajar, ketika sedang asik melihat dari jendela. Kemudian seorang guru perempuan yang masih muda memanggil Rara, rupanya guru itu sudah tau kalau Rara sering mengintip lewat jendela setiap kursus. Wanita itu pun mengajak Rara masuk ke kelas, dan Rara duduk di samping anak lelaki yang kemarin membuang peralatannya. Beberapa anak melihat Rara secara bingung, terutama karena pakaiannya yang terlihat kotor.

“Nama kamu siapa?” tanya guru itu
“Rara”
“Rara, kamu boleh ikut belajar disini. Ini ada peralatan melukis, kamu bisa melukis bebas ya” ujar guru itu sambil tersenyum

Rara sangat senang, dia melukis dengan penuh semangat. Dikerahkannya seluruh kemampuannya, ketika kelas sudah berakhir. Rara mengumpulkan hasil lukisannya, sang guru tersenyum dan mengatakan bahwa lukisan Rara sangat indah, benar-benar indah dari seorang anak kecil yang tanpa les rutin dapat melukis seperti ini. Sang guru pun bertanya sejak kapan dan darimana Rara dapat melukis seindah ini, Rara pun menjawab kalau dia sering melihat disini dan mencobanya dirumah. Rara pun bercerita kalau dia mengambil peralatan melukisnya dari tempat sampah di tempat kursus itu, dan terkadang kakeknya suka membelikannya. Guru itu pun berinisiatif mengirimkan hasil lukisan Rara mengikuti lomba karya senin tahunan, Rara pun terus dapat belajar di tempat kursus melukis itu karena kebaikan dari ibu guru tersebut. Sampai akhirnya, sang guru datang kerumah Rara dan menyerahkan piagam serta uang tunai kepada Rara. Kakeknya merasa bingung, dan kemudian guru Rara itu menjelaskan kalau karya lukis Rara di apresiasi dalam lomba tersebut, dan Rara pun menang dalam lomba itu. Lukisan Rara dinilai sangat indah dan memenuhi nilai estetika.
Akhirnya bakat Rara dapat tersalurkan dan Rara bisa mengembangkan lagi kemampuan melukisnya, Rara pun saat ini menjadi salah satu seniman cilik yang memiliki banyak karya seni.
Terkadang, keindahan itu tidak hanya dari sebuah benda. Keindahan dapat dirasakan juga melalui kebaikan seseorang, dan sebuah usaha.

Dalam hal ini semangat Rara dalam mempelajari dan mencoba sesuatu membuahkan hasil melalui kebaikan dari seorang guru yang dengan baik hati mau membantunya. Semoga cerita ini dapat bermanfaat ya


 Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan 

Sabtu, 15 Oktober 2016

Mengagumi


Mengagumi itu pasti memiliki alasan, entah karena dia menarik atau karena dia punya pemikiran yang berbeda. Tapi mengagumi itu adalah kegiatan yang gratis, mau dilakukan sesering apapun, sebanyak apapun. Tidak akan ada yang meminta bayarannya. Kekaguman itu berasal dari hati, kemudian disetujui oleh pemikiran. Benarkah disetujui oleh pemikiran? Bukankah terkadang hati dan pikiran tidak selalu sejalan?


Lalu apa buktinya kalau pikiran menyetujui hati yang mengagumi seseorang? Saat hati merasa kagum terhadap sesuatu, pikiran akan mendukungnya dengan cara selalu memikirkan kebaikan dan kesempurnaan terhadap sosok yang dikagumi. Pikiran seolah buta terhadap keburukan yang mungkin dimiliki oleh sosok yang dikagumi, yang ada hanya pikiran setuju dan tertarik atas apa yang dilakukannya.

Mengapa menyenangkan? Karena untuk sekali waktu, kita tidak berpikiran buruk terhadap seseorang. Yang kita lihat hanyalah kebaikan darinya yang menginspirasi, bukankah hal ini berdampak baik untuk kita manusia yang selalu punya pikiran buruk sangka? Bukankah ini hal yang baik untuk kita lebih menghargai banyak kebaikan orang lain daripada keburukannya? Karena saat ini, satu keburukan saja dapat merusak sejuta kebaikan. Ini yang harus kita coba dalam hidup. Mengagumi seseorang lah jawabannya.

Rabu, 12 Oktober 2016

Tentang Cinta


Assalamualaikum, selamat datang di blog ini lagi. Artikel kali ini akan membahas tema “Tentang Cinta”  melalui sudut pandang umum, agama, dan pribadi. Jadi, silahkan mulai dibaca dan mudah-mudahan bermanfaat..


                                (quotesaboutlovephotos.blogspot.com)




Cinta..

Cinta merupakan sebuah perasaan yang pasti pernah dirasakan oleh hampir semua umat manusia, cinta merupakan sebuah ketertarikan atau kasih sayang yang sangat kuat terhadap objek lainnya yang dapat berupa perhatian, kasih sayang dan rasa empati.
Cinta merupakan sebuah perasaan positif yang keluar dalam diri seorang manusia, cinta dapat berupa rasa sayang terhadap keluarga, rasa sayang terhadap lawan jenis, dan kasih sayang terhadap teman-teman (philia). 

Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta memiliki 3 unsur yakni:

1.      Keterikatan
Adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuknya. Mungkin ini jugalah yang sering disebut oleh orang lain kalau ketika sedang jatuh cinta, dunia terasa hanya milik berdua.
2.      Keintiman
Ini merupakan kebiasaan dan tingkah laku yang dapat diartikan bahwa sudah tidak ada jarak lagi antara sepasang orang yang sedang jatuh cinta, seperti misalnya memiliki panggilan sayang antar masing-masing.
3.      Kemesraan
Yang berarti adanya rasa ingin selalu bersama dan memiliki hasrat untuk saling menyayangi satu sama lain, adanya rasa rindu kalau tidak bertemu.


Bahkan cinta juga dapat diketahui melalui ajaran agama, dan cinta juga memiliki pengertian serta tingkatan dan jenisnya sendiri dalam ajaran agama. Berikut penjelasannya:

Dalam Islam rasa cinta dan kasih sayang memiliki tempatnya sendiri, keduanya diperlukan dalam kehidupan manusia. Rasulullah SAW pun juga memiliki rasa cinta kasih dan sayang, yakni terhadap Allah SWT, terhadap istrinya, terhadap anak-anaknya, dan terhadap umatnya. Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk mencintai diri sendiri dan harus berbanding lurus dalam mencintai serta memberikan kasih dan sayang terhadap sesama. Dalam ajaran agama Islam, memberikan kasih sayang dan rasa cinta terhadap orang lain tidaklah baik apabila diberikan secara berlebihan, karena apabila harus mencintai dengan sangat penuh itu hanya cinta kepada Allah SWT tuhan pencipta alam semesta. Yang dimaksud mencintai secukupnya yaitu tidak bertindak berlebihan apabila mencintai seseorang, misalnya sampai dia melupakan ajaran agama dan menghalalkan segala cara. Rasa cinta tidak hanya bisa diberikan kepada makhluk sesama manusia, melainkan dapat diberikan kepada makhluk hidup lainnya di bumi ini. Seperti misalnya rasa sayang terhadap hewan dan tumbuhan serta alam. Rasa sayang untuk tidak menyakiti makhluk-makhluk ciptaan Allah tersebut.

Jenis-jenis cinta menurut ajaran agama dapat dijelaskan sebagai berikut:

-Cinta terhadap Allah SWT

Ini juga berkaitan dengan Iman, mengapa? Karena mampu mencintai dan memberikan seluruh cinta terhadap Allah SWT melebihi rasa cintanya terhadap diri sendiri merupakan kesempurnaan iman yang dimiliki seseorang. Rasa cinta ini akan mendorong diri sendiri untuk mematuhi segala perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.

-Cinta terhadap Nabi dan Rasul

Kecintaan terhadap Rasulullah mungkin dapat dilaksanakan dengan mudah ketika Rasulullah SWT masih hidup, namun bagaimana saat sekarang ini? Karena itulah dibutuhkannya iman, karena dengan keimanan yang kuat tentu kita akan dengan sendirinya mencintai Rasulullah. Karena rasul semasa hidupnya mau berkorban demi kita semua para umatnya, ini merupakan suatu gambaran mengapa kita harus mencintai Rasulullah

-Cinta terhadap Orang Lain

Orang lain dalam hal ini yaitu orang tua dan keluarga, misalnya orang tua yang telah melahirkan dan mendidik, menjaga serta menyayangi kita sedari kecil hingga sekarang. Rasa cinta terhadap orang tua dapat berupa berbakti kepadanya dan menyayangi orang tua, begitupun dengan keluarga misalnya adik, kakak, atau anak.

-Cinta terhadap Diri Sendiri

Yang dimaksud dengan mencintai diri sendiri yaitu menjaga tubuh dan semua yang telah diberikan oleh Allah SWT dengan baik, yakni dengan tidak mengubah bentuk ciptaan Allah. Serta menyayangi diri sendiri dengan cara menjaga tubuh agar selalu sehat dan terhindar dari penyakit, juga tidak mengeksploitasi tubuh untuk bekerja secara berlebihan.


Tentang cinta menurut pandangan pribadi

Perasaan cinta merupakan hal yang tulus yang berasal dari hati, cinta tidak bisa dipaksakan atau dilakukan secara terpaksa. Cinta merupakan ekspresi diri dari seseorang yang tulus, akan tetapi tetaplah mencintai sewajarnya orang jatuh cinta. Tanpa adanya kehendak berlebihan untuk memiliki sampai menyakiti orang lain, ketika kita jatuh cinta maka kita akan berpikir positif tentang setiap perilaku dan sikap dari orang yang kita cintai. Untuk setiap orang yang mencinta, teruslah mencintai dengan setulus hati. Karena jika kamu mencintai dengan didasari rasa yang tulus tanpa adanya alasan lain yang tidak baik, maka kamu akan merasakan indahnya cinta itu sendiri.

Demikianlah pembahasan artikel kali ini, kurang lebihnya mohon maaf. Sampai bertemu di artikel selanjutnya yaa!



Referensi:

Nurfitriapermatasari.blogspot.co.id/2015/04/manusia-dan-cinta-kasih-3-unsur-cinta.html
www.tongkronganislami.net/2015/10/konsep-cinta-dan-kasih-sayang-dalam-islam.html?m=1