Kamis, 20 Oktober 2016

Keindahan dari Seorang Gadis Kecil



Hai semuanyaa! Kali ini, blog ini akan memposting sebuah cerita pendek yang memiliki makna tentang keindahan. Tapi sebelumnya, mari kita ketahui dulu apa arti dari keindahan itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar, atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.

Keindahan merupakan pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau”keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.”
Itu sedikit penjelasan tentang keindahan, sekarang langsung saja dibaca ya cerita pendeknya..


Keindahan dari Seorang Gadis Kecil

Terlihat seorang anak perempuan sedang berlarian mengintip dari jendela ke jendela di sebuah tempat kursus itu, pakaiannya sangat kusam dan terlihat robekan di beberapa sisinya, badannya kurus. Dia menjinjit sedikit untuk meraih ke jendela itu, matanya terlihat berbinar dan terkadang tersenyum kecil. Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi, gadis kecil itu lari keluar dari tempat kursus itu dan bersembunyi di samping tembok besar pembatas tempat kursus itu dengan bangunan lainnya. Dia mengintip anak-anak yang mulai keluar dari ruang kelas itu, anak-anak itu dijemput dengan mobil mewah beserta supirnya. Terlihat satu anak laki-laki berjalan sendirian sambil memegang sesuatu, dia berjalan kearah tempat sampah dan membuang barang yang dia pegang itu. Kemudian dia dijemput oleh seorang laki-laki berpakaian seragam dan mengantarnya ke sebuah mobil.
Gadis kecil yang tadi mengintip, melihat suasana tempat kursus yang sudah sepi. Dia langsung berjalan menuju tempat sampah itu, ketika dia melihat kedalamnya dia tersenyum lebar dan kemudian mengambil sesuatu. Dia langsung berlari kembali ke rumahnya, sesampainya dirumah dia langsung mengambil secarik kertas dan mulai menaruh barang yang barusan diambilnya dari tempat sampah itu. Ternyata itu adalah sebuah kuas, cat air, dan crayon. Gadis kecil itu senang sekaligus bingung, mengapa barang-barang yang masih bagus dan banyak itu dibuang begitu saja ke tempat sampah.

“Rara, kakek pulang” ucap seorang lelaki paruh baya
“Kakeeekk” gadis kecil itu menghampiri kakeknya
“Kamu sedang apa? Lihat, kakek bawa makanan”
“Liat ini kek, aku punya ini” menunjukan barang yang tadi diambilnya
“Wah, bagus sekali. Darimana kamu dapat itu?”
Belum sempat menjawab, sang kakek langsung berbicara lagi
“Kamu pasti ke tempat itu lagi ya? Ayo kembalikan itu, nanti orangnya mencari”
“Tidak, aku menemukannya. Ini dibuang begitu saja jadi aku mengambilnya” kata Rara

Sang kakek tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya mengelus kepala cucunya. Sang kakek merasa sedih karena dia tau cucunya pasti mengambil barang itu dari tempat sampah di tempat kursus melukis itu. Rara, dia memang suka sekali melukis dan menggambar. Dia pun sebenarnya punya bakat terpendam dalam melukis, akan tetapi sang kakek tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka adalah orang yang tidak mampu. Rara selalu pergi ke tempat kursus itu untuk melihat anak-anak yang sedang belajar di tempat itu. Rara memiliki banyak lukisan yang sangat bagus untuk anak seusianya, kedua orang tua Rara sudah meninggal dan kini ia diasuh oleh kakeknya yang berprofesi sebagai pemulung. Rara dan kakeknya tinggal di sebuah gubuk kecil di pemukiman para pemulung, sedangkan tempat kursus itu tidak jauh dari tempat dimana Rara dan Kakeknya tinggal.
Beberapa hari kemudian, Rara kembali ke tempat kursus itu seperti biasanya. Dia sudah tau jadwal anak-anak belajar, ketika sedang asik melihat dari jendela. Kemudian seorang guru perempuan yang masih muda memanggil Rara, rupanya guru itu sudah tau kalau Rara sering mengintip lewat jendela setiap kursus. Wanita itu pun mengajak Rara masuk ke kelas, dan Rara duduk di samping anak lelaki yang kemarin membuang peralatannya. Beberapa anak melihat Rara secara bingung, terutama karena pakaiannya yang terlihat kotor.

“Nama kamu siapa?” tanya guru itu
“Rara”
“Rara, kamu boleh ikut belajar disini. Ini ada peralatan melukis, kamu bisa melukis bebas ya” ujar guru itu sambil tersenyum

Rara sangat senang, dia melukis dengan penuh semangat. Dikerahkannya seluruh kemampuannya, ketika kelas sudah berakhir. Rara mengumpulkan hasil lukisannya, sang guru tersenyum dan mengatakan bahwa lukisan Rara sangat indah, benar-benar indah dari seorang anak kecil yang tanpa les rutin dapat melukis seperti ini. Sang guru pun bertanya sejak kapan dan darimana Rara dapat melukis seindah ini, Rara pun menjawab kalau dia sering melihat disini dan mencobanya dirumah. Rara pun bercerita kalau dia mengambil peralatan melukisnya dari tempat sampah di tempat kursus itu, dan terkadang kakeknya suka membelikannya. Guru itu pun berinisiatif mengirimkan hasil lukisan Rara mengikuti lomba karya senin tahunan, Rara pun terus dapat belajar di tempat kursus melukis itu karena kebaikan dari ibu guru tersebut. Sampai akhirnya, sang guru datang kerumah Rara dan menyerahkan piagam serta uang tunai kepada Rara. Kakeknya merasa bingung, dan kemudian guru Rara itu menjelaskan kalau karya lukis Rara di apresiasi dalam lomba tersebut, dan Rara pun menang dalam lomba itu. Lukisan Rara dinilai sangat indah dan memenuhi nilai estetika.
Akhirnya bakat Rara dapat tersalurkan dan Rara bisa mengembangkan lagi kemampuan melukisnya, Rara pun saat ini menjadi salah satu seniman cilik yang memiliki banyak karya seni.
Terkadang, keindahan itu tidak hanya dari sebuah benda. Keindahan dapat dirasakan juga melalui kebaikan seseorang, dan sebuah usaha.

Dalam hal ini semangat Rara dalam mempelajari dan mencoba sesuatu membuahkan hasil melalui kebaikan dari seorang guru yang dengan baik hati mau membantunya. Semoga cerita ini dapat bermanfaat ya


 Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar