Hai semuanyaa! Kali
ini, blog ini akan memposting sebuah cerita pendek yang memiliki makna tentang
keindahan. Tapi sebelumnya, mari kita ketahui dulu apa arti dari keindahan itu
sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan
yang enak dipandang, cantik, bagus benar, atau elok. Keindahan dipelajari
sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.
Keindahan merupakan
pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau”keindahan itu berada pada
mata yang melihatnya.”
Itu sedikit penjelasan
tentang keindahan, sekarang langsung saja dibaca ya cerita pendeknya..
Keindahan
dari Seorang Gadis Kecil
Terlihat seorang anak
perempuan sedang berlarian mengintip dari jendela ke jendela di sebuah tempat
kursus itu, pakaiannya sangat kusam dan terlihat robekan di beberapa sisinya,
badannya kurus. Dia menjinjit sedikit untuk meraih ke jendela itu, matanya
terlihat berbinar dan terkadang tersenyum kecil. Tiba-tiba terdengar suara bel
berbunyi, gadis kecil itu lari keluar dari tempat kursus itu dan bersembunyi di
samping tembok besar pembatas tempat kursus itu dengan bangunan lainnya. Dia
mengintip anak-anak yang mulai keluar dari ruang kelas itu, anak-anak itu
dijemput dengan mobil mewah beserta supirnya. Terlihat satu anak laki-laki
berjalan sendirian sambil memegang sesuatu, dia berjalan kearah tempat sampah
dan membuang barang yang dia pegang itu. Kemudian dia dijemput oleh seorang
laki-laki berpakaian seragam dan mengantarnya ke sebuah mobil.
Gadis kecil yang tadi
mengintip, melihat suasana tempat kursus yang sudah sepi. Dia langsung berjalan
menuju tempat sampah itu, ketika dia melihat kedalamnya dia tersenyum lebar dan
kemudian mengambil sesuatu. Dia langsung berlari kembali ke rumahnya,
sesampainya dirumah dia langsung mengambil secarik kertas dan mulai menaruh
barang yang barusan diambilnya dari tempat sampah itu. Ternyata itu adalah
sebuah kuas, cat air, dan crayon. Gadis kecil itu senang sekaligus bingung,
mengapa barang-barang yang masih bagus dan banyak itu dibuang begitu saja ke
tempat sampah.
“Rara, kakek pulang”
ucap seorang lelaki paruh baya
“Kakeeekk” gadis kecil
itu menghampiri kakeknya
“Kamu sedang apa?
Lihat, kakek bawa makanan”
“Liat ini kek, aku
punya ini” menunjukan barang yang tadi diambilnya
“Wah, bagus sekali.
Darimana kamu dapat itu?”
Belum sempat menjawab,
sang kakek langsung berbicara lagi
“Kamu pasti ke tempat
itu lagi ya? Ayo kembalikan itu, nanti orangnya mencari”
“Tidak, aku
menemukannya. Ini dibuang begitu saja jadi aku mengambilnya” kata Rara
Sang kakek tidak bisa
berkata apa-apa lagi, dia hanya mengelus kepala cucunya. Sang kakek merasa
sedih karena dia tau cucunya pasti mengambil barang itu dari tempat sampah di
tempat kursus melukis itu. Rara, dia memang suka sekali melukis dan menggambar.
Dia pun sebenarnya punya bakat terpendam dalam melukis, akan tetapi sang kakek
tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka adalah orang yang tidak mampu. Rara
selalu pergi ke tempat kursus itu untuk melihat anak-anak yang sedang belajar
di tempat itu. Rara memiliki banyak lukisan yang sangat bagus untuk anak
seusianya, kedua orang tua Rara sudah meninggal dan kini ia diasuh oleh
kakeknya yang berprofesi sebagai pemulung. Rara dan kakeknya tinggal di sebuah
gubuk kecil di pemukiman para pemulung, sedangkan tempat kursus itu tidak jauh
dari tempat dimana Rara dan Kakeknya tinggal.
Beberapa hari kemudian,
Rara kembali ke tempat kursus itu seperti biasanya. Dia sudah tau jadwal
anak-anak belajar, ketika sedang asik melihat dari jendela. Kemudian seorang
guru perempuan yang masih muda memanggil Rara, rupanya guru itu sudah tau kalau
Rara sering mengintip lewat jendela setiap kursus. Wanita itu pun mengajak Rara
masuk ke kelas, dan Rara duduk di samping anak lelaki yang kemarin membuang
peralatannya. Beberapa anak melihat Rara secara bingung, terutama karena
pakaiannya yang terlihat kotor.
“Nama kamu siapa?”
tanya guru itu
“Rara”
“Rara, kamu boleh ikut
belajar disini. Ini ada peralatan melukis, kamu bisa melukis bebas ya” ujar guru
itu sambil tersenyum
Rara sangat senang, dia
melukis dengan penuh semangat. Dikerahkannya seluruh kemampuannya, ketika kelas
sudah berakhir. Rara mengumpulkan hasil lukisannya, sang guru tersenyum dan
mengatakan bahwa lukisan Rara sangat indah, benar-benar indah dari seorang anak
kecil yang tanpa les rutin dapat melukis seperti ini. Sang guru pun bertanya
sejak kapan dan darimana Rara dapat melukis seindah ini, Rara pun menjawab
kalau dia sering melihat disini dan mencobanya dirumah. Rara pun bercerita
kalau dia mengambil peralatan melukisnya dari tempat sampah di tempat kursus
itu, dan terkadang kakeknya suka membelikannya. Guru itu pun berinisiatif
mengirimkan hasil lukisan Rara mengikuti lomba karya senin tahunan, Rara pun
terus dapat belajar di tempat kursus melukis itu karena kebaikan dari ibu guru
tersebut. Sampai akhirnya, sang guru datang kerumah Rara dan menyerahkan piagam
serta uang tunai kepada Rara. Kakeknya merasa bingung, dan kemudian guru Rara
itu menjelaskan kalau karya lukis Rara di apresiasi dalam lomba tersebut, dan
Rara pun menang dalam lomba itu. Lukisan Rara dinilai sangat indah dan memenuhi
nilai estetika.
Akhirnya bakat Rara
dapat tersalurkan dan Rara bisa mengembangkan lagi kemampuan melukisnya, Rara
pun saat ini menjadi salah satu seniman cilik yang memiliki banyak karya seni.
Terkadang, keindahan
itu tidak hanya dari sebuah benda. Keindahan dapat dirasakan juga melalui
kebaikan seseorang, dan sebuah usaha.
Dalam hal ini semangat Rara dalam
mempelajari dan mencoba sesuatu membuahkan hasil melalui kebaikan dari seorang
guru yang dengan baik hati mau membantunya. Semoga cerita ini dapat bermanfaat
ya
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar